SISTEM CARDIOVASKULER
DISUSUN OLEH :
NAMA :
RIRIN JULIANI PE
PROGRAM STUDI REKAM MEDIS
DAN INFORMASI KESEHATAN
POLTEKKES PERMATA
INDONESIA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis
limpahkan kehadirat Tuhan YME, karena atas pertolongan Nya, penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan
sebelumnya. Tak lupa salam Penulis haturkan kepada keluarga dan sahabat, semoga
selalu dapat menuntun Penulis pada ruang dan waktu yang lain.
Karya tulis ini
disusun untuk menyelesaikan tugas Anatomi dan Fisiologi dengan judul :
“SISTEM CARDIOVASKULER “
Untuk menyelesaikan karya tulis ini adalah suatu hal yang mustahil apabila
penulis tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak, Ibu, Kakak dan Adik tercinta yang telah
memberikan dorongan moril maupun materil, dan sebagai semangat untuk membuka
semangat baru.
2.
Bapak Choirul Anwar selaku dosen Anatomi dan Fisiologi Poltekes
Permata Indonesia Yogyakarta.
3.
Rekan-rekan Poltekes Permata Indonesia Yogyakarta.
Penulis berharap
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila terdapat kekurangan
dalam pembuatan laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis menyadari karya
tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Yogyakarta, 10 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang............................................................................................................. 4
1.2.
Tujuan........................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 6
2.1
Jantung........................................................................................................ ........... 6
2.2
Letak dan posisi jantung........................................................................... ........... 6
2.3
Ruang jantung............................................................................................ ........... 6
2.4
Katub jantung.............................................................................................. ........... 8
2.5
Miokardium.............................................................................................................. 10
2.6
Endokardium........................................................................................................... 12
2.7
Pembuluh
darah pada jantung............................................................................ 12
2.8
Pusat
inhibitor jantung.......................................................................................... 13
2.9
Sistem
sirkulasi....................................................................................................... 14
BAB III Penutup.................................................................................................................. 15
3.1
kesimpulan ................................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Hanya dalam beberapa hari setelah
konsepsi sampai kematian, jantung terus menerus berdetak. Pada kenyataannya,
sepanjang rentang usia manusia rata-rata, jantung berkontraksi sekitar
tiga miliar kali, tidak pernah beristirahat, kecuali sepersekian detik diantara denyutan.
Dalam sekitar tiga minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum ibu dapat memastikan
bahwa ia hamil, jantung mudigah yang sedang berkembang sudah mulai berfungsi.
Diyakini bahwa jantung merupakan organ
pertama yang berfungsi. Pada saat ini mudigah manusia-manusia memiliki panjang
beberapa millimeter, seukuran dengan huruf besar pada halaman ini. Mengapa jantung berkembang sedemikian dini, dan
mengapa sangat penting seumur hidup ? Hal itu karena system sirkulasi
adalah system transportasi tubuh. Mudigah
manusia dengan memiliki yolk
yang sangat sedikit untuk persediaan makanan,
bergantung pada pembentukan system sirkulasi yang dapat berinteraksi dengan sirkulasi ibu untuk menyerap dan membagikan
nutrient yang sangat penting
untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ke jaringan-jaringan yang sedang
berkembang. Demikianlah awal kisah mengenai system sirkulasi, yang seumur hidup
terus berfungsi sebagai saluran vital untuk mengangkut bahan- bahan
yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel tubuh.
System sirkulasi terdiri
dari tiga komponen dasar yaitu :
1.
Jantung
Berfungsi sebagai pompa yang melakukan
tekanan terhadap darah untuk
menimbulkan gradient tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain,
mengalir dari daerah bertekanan lebih
tinggi ke daerah bertekanan lebih rendah sesuai penurunan tekanan
gradient tekanan.
2.
Pembuluh darah
Berfungsi sebagai saluran untuk
mengarahkan dan mendistribusikan darah dari jantung
ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikanya ke jantung.
3.
Darah
Berfungsi sebagai medium
transportasi tempat bahan-bahan yang akan disalurkan dilarutkan atau
diendapkan. Darah berjalan secara kontinu
melalui system sirkulasi ke dan dari jantung melalui dua lengkung
vaskuler (pembuluh darah) tepisah, keduanya berawal dan berakhir di jantung.
Sirkulasi paru terdiri dari lengkung
tertutup pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan paru,
sedangkan sirkulasi sistemik terdiri
dari pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah antara jantung dan system
organ.
2
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
ü Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui
letak dan posisi jantung pada tubuh manusia.
ü Mengenal lebih dalam organ-organ jantung dan katup-katupnya
ü Memahami dan mengerti aktivitas listrik
jantung dan EKG(Elektrokardiogram) yang normal dan
yang ada kelainan.
ü Dapat memehami cara kerja jantung yang normal dan abnormal
ü Dapat membedakan bunyi-bunyi jantung
yang normal dan abnormal(bising jantung)
ü Untuk acuan kita sebagai seorang Perekam Medis yang
propesional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 JANTUNG
Jantung merupakan organ utama dalam
system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh
organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta
ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9cm serta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200sampai 425 gram dan sedikit lebih besar
dari kepalan tangan. Setiapharinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah
atau setara dengan 7.571 literdarah.
2.1.1 Letak dan Posisi Jantung
Posisi jantung
terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada
diaphragm thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processusxiphoideus. Pada
tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginiscosta III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi
kanan caudal berada padatepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm
dari tepi lateral sternum. Tepikiri cranial jantung berada pada tepi caudal
pars cartilaginis costa II sinistra di tepilateral sternum, tepi kiri caudal
berada pada ruang intercostalis 5, kira-kira 9 cm dikiri linea
medioclavicularis.
2.1.2`Ruang
Jantung
Ruang dalam jantung dibagi menjadi
4, yaitu :
1.
Atrium Kanan
(Serambi Kanan)
Atrium kanan yang berdinding tipis ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan darah dan sebagai penyalur darah dari vena-vena sirkulasi
sistemik yang mengalir ke ventrikel
kanan. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium
kanan melalui vena kava superior, vena kava inverior dan sinus koronarius. Dalam muara vena kava tidak terdapat katup - katup
sejati. Yang memisahkan vena kava
dari atrium jantung ini hanyalah lipatan katup atau pita otot yangrudimenter.
Oleh karena itu, peningkatan tekanan atrium kanan akibat bendungan darah disisi kanan jantung akan dibalikan kembali
ke dalam vena sikulasi sistemik.
Sekitar 75% aliran balik vena kedalam
atrium kanan akan mengalir secara pasif kedalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis. 25% sisanya akan mengisi ventrikel selama kontraksi atrium.
Pengisian ventrikel secara aktif ini disebut atrialkick. Hilangnya atrialkick pada
disritmia jantung dapat menurunkan pengisian ventrikel
sehingga menurunkan curah ventrikel.
2.
Ventrikel Kanan
( Bilik Kanan)
Pada kontraksi ventrikel, setiap
ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat memompa darah yang diterimanya
dari atrium kesirkulasi
pulmonar maupun sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan berbentuk bulan sabit yang
unik, guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah kedalam arteria pulmonalis.
Sirkulasi paruh merupakan sistem
aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah ventrikel kanan,
dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik
terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Oleh karena itu, beban kerja ventrikel kanan jauh lebih ringan dari pada
ventrikel kiri. Akibatnaya, teba ldinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari
dinding ventrikel kiri.
Untuk menghadapi tekanan
paru yang meningkat secara perlahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif maka sel otot ventrikel
kanan mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat
mengatasi peningkatan resistensi pulmonar, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus resistensi paru yang
meningkat secara akut (seperti pada emboli paru masif) maka kemampuan pemompaan
venrikel kanan tidak cukup kuat sehingga dapat tejadi kematian.
3.
Atrium Kiri
(Serambi Kiri)
Atrium kiri menerima darah teroksigenasi
dari paru-paru melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pumonalis dan atrium kiri tidak terdapat
katup sejati. Oleh
karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secara retrograd ke
dalam pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiri akan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki
dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri
ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
4.
Ventrikel Kiri
(Bilik Kiri)
Ventrikel kiri menghasilkan tekanan yang
cukup tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulsi sistemik, dan mempertahankan aliran darah kejaringan
perifer.Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal dengan bentuk yang
menyerupai lingkaran sehingga mempermudah
pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi.
Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum interventrikularis) juga membantu memperkuat tekanan ynang
ditimbulkan oleh seluruh ruang ventrikel selama kontraksi.
Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada ventrikel
kanan ; bila ada hubungan abnormal
antara kedua ventrikel (seperti pada kasus robeknya septuminterventrikularis
pasca – infark miokardium), maka darah akan mengalir dari kiri ke kanan melalui robekan tersebut. Akibatnaya
terjadi penurunan jumlah aliran darah dari ventrikel kiri melalui katup
aorta ke dalam aorta.
2.1.3 Katub Jantung
Darah mengalir melalui jantung dalam satu arah tetap dari
vena ke atria ke ventrikel ke arteri.
Adanya empat katup jantung
satu arah memastikan darah mengalir satu arah. Katup-katup
terletak sedemikian rupa sehingga mereka membuka dan menutup secara pasif karena perbedaan
tekanan, serupa dengan tekanan pintu
satu arah. Gradient tekanan ke arah depan mendorong katup terbuka, seperti anda membuka pintu
dengan mendorong salah satu sisinya, sementara gradient tekanan ke arah belakang mendorong
katup menutup, seperti anda mendorong
ke pintu sisi lain yang berlawanan untuk menutupnya.
Perhatikan
bahwa gradient ke arah belakang dapat mendorong katup menutup, tetapi tidak
dapat membukanya : yaitu, katup jantung bukan seperti pintu ayun ditempat minuman. Keempat katup jantung berfungsi untuk
mempertahankan aliran darah searah melalui bilik - bilik jantung. Ada 2 jenis
katup : katup antrioventrikularis (AV), yang
memisahkan atrium dengan ventrikel dan katupsemilunaris yangmemisahkan
arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup- katup ini
membuka dan menutup secara pasif, menanggapi tekanan dan volumedalam bilik dan
pembuluh darah jantung.
1.
Katup
Atrioventrikularis (AV)
Katup atrioventrikularis terdiri dari katup trikuspidalis
dan katub mitralis. Daun-daun katup
atrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak
antara atrium dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup. Katup mitralis yang memisahkan atrium dan
ventrikel kiri, merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup.
Daun katup dari kedua katup ini tertambat
melalui berkas-berkas tipis jaringan fibrosa yang disebut kordatendinae.
Kordatendinae akan meluas menjadi otot kapilaris, yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel.
Kordatendinae menyokong katup pada
waktu kontraksi
ventrikel untuk mencegah membaliknya daun katup ke dalam atrium. Apabila kordatendinae atau otot papilaris mengalami gangguan
(rupture, iskemia), darah akan mengalir
kembali ke dalam atrium jantung sewaktu ventrikel berkontraksi.
2.
Katup
Semilunaris
Kedua katup semilunaris sama
bentuknya ; katup ini terdiri dari 3 daun katupsimetris yang menyerupai corong yang tertambat kuat pada annulus
fibrosus.Katup aorta terletak
antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup
pulmonalis terletak antara ventrikel
kanan dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali darah dari aorta atau arteria pulmonalis ke
dalamventrikel, sewaktu ventrikel
dalam keadaan istirahat.
Tepat di atas daun aorta, terdapat kantung menonjol dari dinding aorta dan arteria
pulmonalis, yang disebut sinus valsalva.
Muara arteria koronaria terletak di dalam kantung-kantung tersebut. Sinus-sinus ini melindungi muara
koronaria tersebut dari penyumbatan oleh daun katup, pada waktu katup
aorta terbuka.
Pericardium
merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput yang membungkus
jantung dimana teridiri antara lapisan fibrosa dan serosa,dalam cavum pericardi
berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara pericardium dan
epicardium. Epikardium adalah lapisan paling luar
dari jantung yang dibentuk oleh lamina viseralis dari perikardium.Epikardium berupa membrana serosa yang padat
dengan ketebalan yang bervariasi, banyak mengandung serabut elastis
yang berbentuk lembaran, terutama dibagian
provundal.
Epikardium
melekat erat pada miokardium, membungkus vasa,
nervi dan corpus adiposum, jaringan lemak banyak ditemukan pada jantung. Kumpulan ganglion padat terdapat pada
subepikardium terutama pada tempat masuknya
vena kava kranialis. Lamina parietalis perikardium juga berupamembran serosa yaitu suatu membran yang terdiri
dari jaringan ikat yangmengandung
jala serabut elastis, kolagen, fibroblast, makrofafiksans dan ditutup oleh mesothelium.
Epikardium
tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat.
Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh
darah, pembuluh darah yang terpenting dan
memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens dinamakan artericoronaria.
2.1.4
Miokardium
Lapisan otot jantung menerima darah dari arteri koronaria,
arteri koronaria kiri bercabang menjadi
arteri desenden anterior dan tiga arteri sirkumfleks. Arterikoronaria kanan
memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikal kanan dan permukaan
diafragma ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah kesinus
kemudian bersikulasi langsung ke dalam paru-paru. Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari
otot-otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah, otot-otot
jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
1.
Bundalan otot
atria, susunanya sangat tipis,kurang teratur serabut-serabutnya, dan disusun
dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria serabut luar dan paling nyata. Di bagian
depan atria, beberapa
serabut masuk kedalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam terdiri dari serabut-serabut
berbentuk lingkaran. Ini terdapat dibagian
kiri atau kanan dan basis cordis yang membentuk serambi atau aurikula cordis
2.
Bundalan otot
ventrikuler, yang membentuk bilik jantung yang dimulaidari cincin atrio ventrikuler sampai di apek jantung.
3.
Bundalan otot
atrio ventrikuler, yang merupakan dinding pemisahantara
serambi dan bilik jantung(atrium dan ventrikal).
Ketebalan
miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruanglainnya. Serabut
otot yang tersusun dalam berkas – berkas spiral melapisi ruang jantung.
Kontraksi miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju arteri besar.
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik,
meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks
serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa
darah ke luar jantung. Miokardium yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan kontraksi
jantung.
Ketebalannya beragam
paling tipis pada kedua atrium dan yang paling tebal di ventrikel kiri. Miocardium atrium lebih tipis dari
ventriculus. Berkas-berkas serabut otot jantung yang merupakan sisa-sisa semasa
embrio diketemukan sebagai tonjolan-tonjolan di
permukaan dalam sebagai trabeculae carneae. Serabut elastis di antara
serabutotot jantung terdapat di dinding ventriculus, sedang di dinding atrium
terdapatlebih banyak serabut elastisnya. Jaringan pengikat di antara
berkas-berkas otot jantung
banyak mengandung serabut retikuler.
Miokardium
terdiri atas otot jantung yang melanjutkan diri ke epikardium dan
endokardium. Elemen elastis hanya sedikit ditemukan pada ventrikel kecuali pada
tunika adventitia vasa yang besar.
Pada arteri terdapat jala serabut elastis yang berjalan kesegala arah diantara otot dan melanjutkan diri ke lapisan serabut elastis
pada epikardium danendokardium dan pada dinding vena yang besar.
Diantara otot jantung ditemukan fibril
retikuler. Didalam miokardium terdapat juga vasa, nervi dan ujung serabut purkinje.
Tiap-tiap sel otot jantung saling
berhubungan untuk membentuk serat yang bercabang-cabang,
dengan sel-sel yang berdekatan dihubungkan ujung ke ujung pada struktur
khusus yang dikenal sebagai diskus interkalatus (intercalateddisk).
Didalam sebuah diskus interkalatus
terdapat dua jenis pertautan membrane: desmoson
dan gap junction. Desmosom, sejinis kaut lekat yangsecara mekanis
menyatukan sel-sel, banyak dijumpai dijaringan, misalnya jantung yang saling
mendapat tekanan mekanis. Pada interval tertentu disepanjang diskus interkaltus,
kedua membrane berhadapan saling mendekat untuk membentuk gap junction, yaitu daerah-daerah dengan resistensi listrik yang rendah danmemungkinkan
potensial aksi menyebar dari satu sel jantung ke sel dekatnya.
2.1.5
Endokardium
Merupakan lapisan terakhir atau lapisan
paling dalam pada jantung.Endocardium terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang
melapisi permukaan rongga jantung. Lapisan endokardium atrium jantung
lebih tebal dibanding
ventrikel jantung. Sebaliknya untuk lapisan miokardium, ventrikel jantung
memiliki lapisan miokardium lebih tebal dibanding atrium jantung. Dan lapisan
miokardium ventrikel kiri jantung lebih tebal dibanding ventrikel kanan.
Pada lapisan endokardium ventrikel terdapat serabut Purkinje
yang menjadi salah satu penggerak sistem
impuls konduksi jantung, yang membuat jantung bisa berdetak. Dinding dalam
atrium (endokardium) diliputi oleh membrane yang mengilat dan terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang
licin(endokardium) kecuali aurikula
dan bagian depan sinus vena kava.di bagian initer dapat bundelan otot parallel
yang berjalan ke depan Krista.
Ke arah aurikula dari ujung bawah
Krista terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dan dikenal
sebagai valvula vena kava inverior yang berjalan di depan muara vena inverior
menuju ke sebelah tepi dan disebut vossa ovalis. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui
orifisium artikular.
2.1.6
Pembuluh Darah pada Jantung
2 kelompok pembuluh darah utama yang mengalirkan darah
dari dan ke jantung:
1.
Pembuluh Pulmonaris
2.
Pembuluh
Sistemik
v
Pembuluh
pulmonaris:
· arteri pulmonaris –> mengangkut darah “kotor” dari
ventrikel kananke paru-paru
· vena pulmonaris –> mengangkut darah
“bersih” dari paru-paru keatrium
kiri –> Paru-paru tempat pertukaran gas CO2 dan O2
v
Pembuluh
sistemik:
Arteri sistemik : membawa darah
“bersih” dari ventrikel kiri ke sirkulasisistemik
melalui aorta, cabang-cabang aorta:
·
koronaria : ke jantung
·
a. karotis : ke leher, kepala dan
otak
·
a. subklavia : ke lengan dan daerah
dada
·
a. abdominalis: ke organ-organ
abdomen
·
a. iliofemoralis: ke panggung dan
tungkai
Vena sistemik : membawa darah “kotor” kembali ke atrium
kanan melaluivena kava superior dan vena kava inferior –> vena
yang bermuara ke v. kava superior:
·
v. jugular : dari kepala
·
v.subklavia dan inominatum: dari
lengan dan dada mengurangi kekuatan kontraksi.
Pusat saraf tertinggi yang terlibat adalah :
kortek serebral, hipotalamus. Pusat jantung pada medulla oblongata terdiri
dari : a.Pusat selerator jantung
2.1.7 Pusat inhibitor jantung
Pengaruh
frekuensi jantung pada fungsi jantung sebagai pompa
Pada umumnya, semakin banyak jantung
berdenyut per menit, semakin banyak darah yang dapat dipompa, tetapi
banyak pembatasan penting. Misalnya waktu frekuensi jantung meningkat diatas
tingkat kritis, kekuatan jantung itu sendiri menurun mungkin karena penggunaan
zat-zat metabolik yang berlebihan pada otot jantung. Selain itu, periode diastole antara
kontraksi-kontraksi sedikit berkurang
sehingga darah tidak mempunyai waktu untuk mengalir secara adekuat dari atrium kedalam ventrikel.
Berdasarkan alasan ini bila frekuensi
jantung secara arti
visial ditingkatkan dengan perangsangan listrik, jantung mempunyai puncak
kemampuaan untuk memompa darah dalam jumlah besar pada frekuensi jantung antara 100 dan 150 denyutan per menit.
Pengaturan syaraf pada kekuatan kontraksi jantung. Kedua atrium secara khusus
dipsyarafi baik dari syaraf simpatis dan parasimpatis dalam jumlah besar,
tetapi vemtrikel terutama dipersyarafi oleh syaraf
simpatis dan serabut-serabut parasimpatis yang jauh lebih sedikit.
Pada umumnya,
perangsangan simpatis meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung, sedangkan perangsangan parasimpatis menurunkan
kekuatan kontraksi. Dalam keadaan
normal, serabut syaraf simpatis yang menuju ke jantung secar terusmenuerus
merangsang dengan frekuensi rendah yang mempertahankan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 20 % diatas kekuatan
kontaraksinya tanpa perangsangan
simpatis sama sekali.
Oleh karena itu, salah satu cara dimana
sistem syaraf
dapat menurunkan kekuatan kontraksi ventrikel adalahmemperlambat atau menghentikan
penyebaran impuls simpatis kejantung. Sebaiknya, perangsangan simpatis maksimal
dapat meningkatkan kekuatan kontraksi ventrikel sekitar 100% lebih besar dari normal. Perangsangan parasimpatis maksimum pada
jantung menurunkan kekuatan kontraksi ventrike lsekitar 30%. Jadi, efek parasimpatis relatif kecil
dibandingkan dengan efek simpatis.
2.1.8 Sistem Sirkulasi
·
Sirkulasi paru
Darah yang
kembali dari sirkulasi sistemik (dari seluruh tubuh) masuk keatrium kanan melalui vena besar yang dikenal sebagai vena
kava. Darah tersebut telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang
miskin akan oksigen tersebut mengalir dari
atrium kanan melalui katup trikuspidalis ke ventrikel
kanan, yang memompanya keluar melalui
arteri pulmonalis ke paru. Dengan demikian,
sisi kanan jantung memompa darah yang miskin
oksigen kesirkulasi paru.
Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2
segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini melalui katub bikuspid atau mitral kemudian mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong
darah ke semua sistim tubuh kecuali paru.
BAB III
KESIMPULAN
v KESIMPULAN
System Cardiovaskuler terdiri atas :
1.
JANTUNG à sebagai pompaà MEMOMPA DARAH
KESELURUH TUBUH
2.
PEMBULUH DARAH à SEBAGAI PIPA PENGHUBUNG ANTARA JANTUNG DENGAN SEL
3.
DARAH sebagai zat pengangkut: O2, ZAT
GIZI, CO2, HORMON, ENZYM, SISA METABOLISME
Letak
Jantung di rongga dada terdiri dari 4 ruang, 2
atrium dan 2 ventrikel.
Sifat
Kontraksi otot jantung :
Kontraksi jantung manusia merupakan kontraksi
miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung itu
sendiri dan bukan dari syaraf.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah
keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas listrik.
Nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah
antara vena cava superior dan atrium kanan mengawali gelombang depolarisasi
secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan
melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His,
serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.
Aliran
darah manusia
ü Sistemik / mayor / besar
DIMULAI
DARI VENTRIKEL KIRI – AORTA – SEL SELURUH TUBUH – VENA – ATRIUM KANAN.
ü Pulmonar / minor / kecil
DIMULAI
DARI VENTRIKEL KANAN ARTERIA PULMONALIS
– PULMO(PARU) – VENA PULMONALIS – ATRIUM KIRI.
DAFTAR PUSTAKA
Sloana, ethel, .(2004) Anatomi dan Fisiologi.
Jakarta : EGC
Sobbota, .(2000). Atlas Anatomi Manusia. Jakarta : EGC
Syaifuddin, .(2006). Anatomi Fisiologi untuk
mahasiswa Keperawatan. Jakarta : EGC